MENGENANG KI HAJAR DEWANTARA
Kita patut bersyukur bahwa di negeri kita pernah lahir seorang tokoh yang amat sangat peduli akan pendidikan beliau lebih dikenal bapak KI HAJAR DEWANTARA. Saya sebagai seorang guru dan pendidik, saya amat sangat terkesan dan terinspirasi dengan motto beliau
- ING NGARSO SUNG TULADHA
- ING MADYA MANGUN KARSA
- TUT WURI HANDAYANI
Dengan motto ini beliau berharap anak bangsa Indonesia menjadi anak-anak yang luar biasa.Jika ditelaah lebih lanjut motto yang digunakan beliau bersifat universal. tidak hanya ditujukan oleh pemimpin/guru/pendidik/pengajar/ tapi semua orang ketika menjalin relasi dengan orang-orang lain di sekitarnya. Saya suka sekali mencermati motto beliau
- ING NGARSO SUNG TULADHA
(ketika berada di depan, bisa memberikan contoh)
Saya teringat beberapa materi mata kuliah yang membahas tentang salah satu
pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) yang pada salah satu teknik
penyampaian materi di kelas menggunakan 'pemodelan/memberi contoh' Sebelum
peserta didik diajak untuk membahas materi pelajaran, guru akan memberikan suatu
contoh untuk materi tertentu. Tapi saya yakin, SUNG TULADHA yang dimaksudkan
beliau lebih dari sekedar contoh di depan kelas atau pada penyampaikan materi pada
mata pelajaran tertentu. Tapi malah justru lebih luas lagi. karena sebenarnya semua
orang seharusnya bisa menjadi teladan/panutan/contoh hidup bagi orang lain. Sangat
disayangkan motto ING NGARSO SUNG TULADHA hingga saat ini hanya segelintir
orang yang bisa memahami dan melakukan.
- ING MADYA MANGUN KARSA
(ketika berada di tengah, membangun kehendak/niat)
Saya makin jatuh cinta dengan motto yang kedua ini. Bukan hanya menjadi contoh,
ketika contoh yang diberikan terlalu sulit untuk dilaksanakan, maka diperlukan suatu
semangat/niat/kehendak untuk lebih baik.Sepertinya makna motto kedua ini lebih
dibahasakan seperti ini "JANGAN OMDO (omong doang" tapi punya solusi untuk
mereka yang lemah/sulit .Sepertinya ada uluran tangan yang diberikan untuk orang lain.
lebih dari itu, motto kedua yang disampaikan beliau mengandung unsur kerendahan hati
dan mengutamakan tangan terbuka buat orang di sekitar. Wow sungguh luar biasa, dan
smart banget. ungkapan ini dicetuskan di abad 20an, sekarang kita hidup di era abad 21.
yang katanya lebih modern dan lebih manusiawi. Jujur saja, kita sebenarnya belum maju
selangkahpun dari apa yang diharapkan beliau.
Hmmmmm.... Bagaimana dengan motto yang ke tiga?
- TUT WURI HANDAYANI
(memberikan dorongan)
Sebenarnya saya kurang sependapat dengan arti yang selama ini diberikan untuk motto
yang ketiga ini 'memberi dorongan' , selama ini saya mendapat penjelasan
bahwa motto ketiga bagi seorang pemimpin yang disampaikan bapak Ki Hajar
Dewantara itu, ya ...... seperti ini.' seorang pemimpin harus bisa memberikan
dorongan/semangat'
Kalo cuma gitu, artinya dia bukan pemimpin/guru/pendidik/pengajar yang berhasil. Jika
seorang pemimpin/guru/pendidik sudah memberi contoh, sudah memberi solusi,
Nah, sekarang waktunya sang pemimpin/guru/pendidik memberi kebebasan/keberanian/
kekreatifan seseorang untuk menjadi lebih baik dan tentu saja di jalur yang benar.
Seorang pemimpin/guru/pengajar tidak mendoktrin seseorang untuk melakukan apa yang
diinginkan tapi lebih menjadikan seseorang menemukan jati dirinya dan meyakinkan diri
orang tersebut mampu melakukan hal tersebut.
Raden Mas Soewardi Soerjadiningrat atau yang lebih dikenal dengan Bapak Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh yang luar biasa yang Tuhan kirimkan untuk negeri kita tercinta. Jika hari lahir beliau dicanangkan sebagai hari Pendidikan Nasional, kiranya semua orang yang peduli akan perkembangan pendidikan dan pengajaran di negeri ini semakin sadar. bahwa negeri kita tercinta membutuhkan orang-orang yang memiliki hati peduli dan rela berkorban.
THANKS FOR YOUR DEDICATION TO THIS COUNTRY.
WE PROUD OF YOU
MAY GOD BLESS OUR COUNTRY
Komentar
Posting Komentar